Kamis, 04 Februari 2010

Kutukan Manusia Srigala



Kutukan Manusia Serigala
Perjuangan Talbot Ungkap Misteri Desa Blackmoor

MISTERI manusia serigala kembali meng hiasi layar lebar. Kali ini dihadirkan Universal Picture dalam film terbarunya, The Wolfman. Film itu merupakan hasil remake film pendahu lu dengan judul sama yang keluar pada 12 Desember 1941.

The Wolfman dibuat dengan setting yang ti dak jauh berbeda dengan film pertamanya. Suasana yang dipakai adalah era 1880-an. Film ter sebut bercerita tentang seorang pemuda yang cu kup terhormat di Desa Blackmoor, Lawrence Tal bot. Aktor peraih Oscar Benicio Del Toro dipercaya untuk memerankan tokoh satu itu.

Awal mula misteri di The Wolfman berawal dari kematian yang menyerang ibu Talbot saat dia masih anak-anak. Talbot merasa terpukul de ngan fakta itu. Dia mencoba menghilangkan tra­uma tersebut dengan meninggalkan desa su nyi Blackmoor. Selama pelarian, Talbot berusa ha melupakan kematian ibunda yang sangat disayanginya.

Namun, Talbot berubah pikiran. Dia ingin kem bali ke desa asalnya, Blackmoor. Terutama setelah mendengar adiknya hilang secara misterius. Akhirnya, dia pulang dan berkumpul kem­bali bersama keluarga dan ayahnya, Sir John Talbot, yang diperankan Anthony Hopkins.

Kepulangan Talbot kali ini membawa misi khu sus. Dia ingin mengungkap hilangnya sang adik. Ada satu hal yang membuatnya curiga. Tal bot seperti mencium kekuatan besar nan misterius yang harus dimusnahkan.

Sedikit demi sedikit teka-teki misteri itu mulai terungkap. Talbot mendengar bahwa ada semacam kutukan dari zaman nenek moyang. Kutukan itu membuat seseorang berubah menjadi manusia serigala saat bulan purnama. Sebuah mitos yang kerap menghampiri budaya masyarakat Eropa.

Dari situ Talbot mulai berprasangka akan makhluk jadi-jadian tersebut. Dia mendapat kejutan ketika mengungkap kematian sang adik. Temuan itu berkaitan erat dengan manusia serigala. Akankah Talbot merupakan dalang di balik semua itu? Atau, dia hanya korban dari orang-orang di sekitarnya?

The Wolfman sempat mengalami pergantian jadwal rilis yang cukup panjang. Terakhir, ditetapkan pada 12 Februari 2010. Mundurnya jadwal rilis juga dipengaruhi posisi sutradara yang kosong dalam beberapa bulan sebelum diisi Joe Johnston. Kemudian, pihak Universal langsung mendekati beberapa sutradara yang sering malang melintang di Hollywood. Namun, pihak studio lebih pas dengan Joe Johnston. Dia resmi menangani film itu pada 3 Februari 2008.

Keputusan tersebut cukup tepat. Para pemain nyaman dengan arahan Johnston. "Joe cukup sukses menerapkan perannya. Dia memiliki tingkat kesabaran baik mengarahkan seluruh komponen film," ujar Hopkins. (che/bs/kkn)

DID YOU KNOW

Beberapa perusahaan tertarik membuatkan merchandise dari film ini. Tercatat Rubies kostum telah membuatkan kostum wolfman, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Mezco toys telah mendesain action figure wolfman dengan tinggi 7 inci dan 12 inci. Pada awal Januari, Mezco Toys berencana menyumbangkan prototipe dari action figure tersebut pada Museum of the Moving Image, New York.

Universal studio menghabiskan GBP 5.000 (sekitar Rp 76 juta) untuk mendanai masalah setting tempat agar seperti karakter cerita The Wolfman.

Pembuatan film ini total menghabiskan dana sekitar USD 85 juta atau sekitar Rp 700 miliar.(che/bs/kkn)


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites