Jumat, 09 April 2010

Polri Laporkan Televisi Swasta ke Dewan Pers

KADIVHUMAS Mabes Polri Edward Aritonang menyatakan, pihaknya akan melaporkan salah satu televisi swasta ke Dewan Pers. Hal itu terkait pemberitaan yang diduga fiktif. Yakni, siaran langsung salah satu televisi swasta pada 18 Maret lalu. 

Acara yang ditayangkan pagi tersebut mengundang seorang markus Mabes Polri yang mengaku menekuni profesi itu sejak 12 tahun silam sebagai narasumber. Orang bernama Andris Ronaldi alias Andis itu menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu (7/4). 

Namun, berdasar pengakuannya, ternyata dia hanyalah tenaga outsourcing sebuah media hiburan yang dibayar Rp 1,5 juta untuk bercerita sesuai dengan skenario yang sudah disiapkan presenter acara tersebut. ''Dia sama sekali tidak pernah masuk ke Mabes Polri, apalagi menjadi markus,'' tegas Edward.

Karena itu, secepatnya Polri mengadukan masalah tersebut ke Dewan Pers. Sebab, semua pemberitaan itu tidak benar. Hal tersebut telah melanggar UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Namun, Edward tidak menyebutkan secara gamblang nama acara dan stasiun televisi yang telah menyiarkan acara tersebut. ''Pokoknya tanggal 18 Maret pagi. Cari sendiri,'' ujarnya. Dia hanya menyebutkan bahwa salah seorangpresenter-nya berinisial IR.

Dia menjelaskan, saat acara tersebut, Andis yang beralamat di Jalan Flamboyan, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, dan Jalan Cipinang Muara Raya, Jakarta Timur, mengenakan topeng dan jubah untuk menutupi identitasnya. Selain itu, suara asli dia disamarkan. 

Saat diwawancarai, pria bertubuh tinggi kurus tersebut berada di sebuah ruangan khusus, dipisahkan dengan narasumber yang lain. Hadir pula sebagai narasumber, anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana. Bahkan, Denny sangat tertarik kepada pengakuan Andis dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait pengakuan-pengakuannya. ''Dia ngaku membawa uang Rp 1 miliar ditenteng sendiri,'' kata Edward, lantas tersenyum. 

Nah, setelah acara tersebut berakhir, markus palsu itu bersalaman dengan Denny. ''Pokoknya di-setting seolah-olah seperti sungguhan,'' tegas jenderal berbintang dua itu. 

Ternyata, sesaat setelah acara tersebut, beberapa anggota Bareskrim Mabes Polri meluncur ke studio tempat siaran itu. Sebab, menurut Edward, pihaknya sangat tertarik kepada pengakuan-pengakuan Andis. Dia menyatakan, Polri ingin mengorek keterangan siapa saja yang pernah terlibat dengan markus.

Namun, usaha itu gagal. Ternyata, markus abal-abal tersebut langsung raib. Andis lari ke Bali. Hingga akhirnya, secara sukarela, dia menyerahkan diri kepada polisi. Kepada korps baju cokelat itu, Andis mengatakan bahwa sebelum acara tersebut berlangsung dirinya diminta agar berlatih membaca skenario yang sudah disiapkan.

Apakah dia dijadikan tersangka? ''Fokus kami adalah melaporkan ini ke lembaga penyiaran dan Dewan Pers dulu,'' ujarnya.

Memang, di kalangan media, pernyataan Edward itu mengarah kepada acara Apa Kabar Indonesia yang disiarkanTVOne. Namun, Manajer News and Sports TVOne Totok Suryanto membantah tuduhan itu. ''Yang pasti, TVOne tidak pernah merekayasa,'' tegasnya. (bay/kuh/owi/c4/iro) 



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites